Latest quotes | Random quotes | Vote! | Latest comments | Submit quote

Tenggelam

Tenggelam
Rasa yang ada menghilang
Jiwaku kan tertelan
Kesepian

Menghujam
Diserang jurang kegelapan
Tertatih coba tuk pulang
Sendirian

Dan ku kan bertahan
Walau badai menerjang
Ku tetap genggam harapan
Ku kan jauh terbang

Dan ku kan berjalan
Meski pedih terus membayang
Ku yakin di depan ada jalan
Yang bersinar dan terang

poem by Report problemRelated quotes
Added by Poetry Lover
Comment! | Vote! | Copy!

Share

Related quotes

Terbang

Terbang lepas
Terbang bebas

Bila masih kulihat cahaya
Terpancar di depan sana
Aku kan segera
Bangkit dan membawa
Semua harapan di dada

Bila satu patah kata
Yang kutunggu tlah tiba
Aku kan segera
Meluncur bersama
Mimpi yang luar biasa

Terbang lepas
Terbang bebas
Jauh
Dan melayang
Di langit luas
Jauh

Kan kulihat semua
Dunia yang sangat indah
Kan kuingat dirinya
Dia sangat kucinta

Bila nanti langkahku terhenti
Kau tinggalkan ku sendiri
Aku takkan goyah
Tak pernah menyerah
Karena hidup belum berakhir

Dan ku kan
Terbang lepas
Terbang bebas
Jauh
Dan melayang
Di langit luas
Jauh

Kan kulihat semua
Dunia yang sangat indah
Kan kuingat dirinya
Dia sangat kucinta

Oh, terbang lepas
Terbang bebas

poem by Report problemRelated quotes
Added by Poetry Lover
Comment! | Vote! | Copy!

Share

Yang Yang

Yang yang holds on to a giant phone,
Yang yangs soft voice goes on and on,
I hate you, I hate you, where did it go wrong?
Yangyang goes talking to himself on the phone.
Yang yang sends his men pebbles and stones,
Yang yang rips his women down to the bones.
I own you, I own you, so give us a song,
Yangyang goes talking to his world on the phone.
Yang yangs born with a phone cord round his neck,
Yang yang never fails to stick to his kick.
I want you, I want you, youre making me sick.
But yangyang, the chords never long enough
To reach your mommys trick.
Yang yang yang yang yang,
Yang yang yang yang yang,
Yang yang, snap out,
Give up, cut out,
Tune up and join us,
Join the revolution,
Join the revolution.
No kick is good enough for lifetime substitution,
No brick will give you a lifetime consolation.
And whether you dig it or not,
We outnumber you in population.
And leave your private institution,
Get down to real communication,
Leave your scene of destruction
And join us in revolution.
Yang yang yang yang yang,
Yang yang yang yang yang,
Yang yang, wake up,
Give up, cut out,
Come out and join us,
Join the revolution,
Join the revolution.

song performed by Yoko OnoReport problemRelated quotes
Added by Lucian Velea
Comment! | Vote! | Copy!

Share

Puisi Sembilan Tabiat Cinta

Sembilan Tabiat Cinta


I.
Musim-musim hampiri cintaku. Padamu tak sempat kutitip rindu. Hujan pergi tinggalkan basah daunan. Aroma kembang menyemerbak ke udara. Tak ada wangi cintaku di sana. Segersang rindu di matamu akan diriku. Dahaga sepi dan nyerinya tertahan di atas sebidang dadaku. Resah bibirmu, terlampau suram kujamah warnanya. Apa kau tak mendengar degup musim menghujam jantung cintaku. Di sana rindu membiru di bibir waktu. Sebiru resahmu.

II.
Aku tulis tabiat cinta ini dengan ingatan terpenggal musim hujan. Terkambang bah di sungai coklat, terapung di selat kecil ditinggalkan para pengumpul pasir. Tak ada sauh tak ada jangkar untuk kulempar biar perahu waktu berhenti. Sebab laju perahu, nyeri gelombang lautan yang menderita di jantungku. Maka kutulis tabiat cinta ini atas nama rasa yang kurasa kesejukannya setiap embun jatuh seperti matamu menatapku.

III.
Aku mencintaimu bukan tanpa perhitungan, meski belum sepenuhnya tepat waktu. Tetapi aku tidak tergesa-gesa. Itulah sebabnya cintaku mengalir tenang. Serupa capung-capung senjahari terbang di atas hamparan padi menguning.

IV.
Cintaku hidup dari udara pagi di lembah-lembah, sawah dan ladang. Berhembus ke samudra mencipta awan. hujan deras adalah kesetiaanku padamu. Kesetiaan musim pada kesejukan. Dan apabila badai dan banjir datang itulah cemburu batinku yang sialan. Apa kau tak merasa ada kehidupan diantara jarak kita memandang?

V.
Kepadamu aku mencari kekuatan hidup dengan segala kesadaran dan fitrah kemanusiaan. Lalu cinta kubangkitkan di dalamnya dengan tangan-tangan api dan air. Hawa panas dan dingin adalah nafasku. Apa kau tak merasa hembusnya kekasih?

VI.
Tak ada kuasa untuk cinta. Jika ketakutan hadir sebab cemburu. Aku bicara dari lubuk bumi. Meski tak ada pohon bicara. Engkaulah maha pendengar kata-kata yang menjelma dedaunan dan reranting subur. Aku tersiksa oleh cinta. Kau tentu tak sudi mengurai air mata, ketika luka batinku menjeritkan nyeri letusan berapi. Tetapi, biarlah lahar panas menyulap rinduku.

VII.
Kita selalu bicara tentang cinta, nestapa, dan impian sejak pertemuan pertama. Meneguk anggur sampai mabuk, hingga kesadaran tunai di persimpangan menuju hidupmu-menemu hidupku. Kita sepakat lupakan segala, madu dan darah kita, lalu kita penuhi dengan air raksa.

VIII.
Cintaku, rasa sakit dari masa lalu, tak terasa oleh nyeri hari ini untuk masa depan.

IX.
Mari kita berdoa satu sama lain.

Yogyakarta,2011-2012

poem by Report problemRelated quotes
Added by Poetry Lover
Comment! | Vote! | Copy!

Share

Padam

Apa yang kau dapatkan, hargailah
Apa yang dipinjam, kembalikan
Sebelum semuanya menghilang
Dan api di dalammu padam
Apa yang kau simpan, rawatlah
Apa yang kau buang, relakan
Bila api di dalam dirimu telah padam
Kenangan pun tak lagi bisa membakar
Mimpi pun tak bisa lagi bersinar
Jadi jangan berhenti dulu
Sebab dewa masih memberimu waktu
Sebelum semuanya memudar
Dan api di dalammu padam

Apa yang kau inginkan, kejarlah
Apa yang kau takuti, hadapi
Sebelum semuanya menghilang
Dalam kegelapan yang kelam
Apa yang kau jaga, sayangilah
Apa yang kau benci, tangisi
Karena bila api yang ada telah padam
Ingatan pun tak lagi berarti
Jalan yang lebar pun tak lagi menarik
Jadi jangan mencemaskan hal yang tak perlu
Sebab meski terlihat tak ada waktu
Dan angin tak mau membantu
Kobaran di dadamu masih belum padam

poem by Report problemRelated quotes
Added by Poetry Lover
Comment! | Vote! | Copy!

Share

The Brus Book XIV

[Edward Bruce goes to Ireland]

The erle off Carrik Schyr Edward,
That stoutar wes than a libard
And had na will to be in pes,
Thocht that Scotland to litill wes
5 Till his brother and him alsua,
Tharfor to purpos gan he ta
That he off Irland wald be king.
Tharfor he send and had tretyng
With the Irschery off Irland,
10 That in thar leawte tuk on hand
Off all Irland to mak him king
With-thi that he with hard fechting
Mycht ourcum the Inglismen
That in the land war wonnand then,
15 And thai suld help with all thar mycht.
And he that hard thaim mak sic hycht
Intill his hart had gret liking
And with the consent of the king
Gadryt him men off gret bounte
20 And at Ayr syne schippyt he
Intill the neyst moneth of Mai,
Till Irland held he straucht his wai.
He had thar in his cumpany
The Erle Thomas that wes worthi
25 And gud Schyr Philip the Mowbray
That sekyr wes in hard assay,
Schyr Jhone the soullis ane gud knycht
And Schyr Jhone Stewart that wes wycht
The Ramsay als of Ouchterhous
30 That wes wycht and chevalrous
And Schyr Fergus off Ardrossane
And other knychtis mony ane.
In Wolringis Fyrth aryvyt thai
Sauffly but bargan or assay
35 And send thar schippis hame ilkan.
A gret thing have thai undretane
That with sa quhoyne as thai war thar
That war sex thousand men but mar
Schup to werray all Irland,
40 Quhar thai sall se mony thousand
Cum armyt on thaim for to fycht,
But thocht thai quhone war thai war wicht,
And forout drede or effray
In twa bataillis tuk thar way
45 Towart Cragfergus it to se.

[The Scots defeat the lords of Ulster]

[...] Read more

poem by Report problemRelated quotes
Added by Poetry Lover
Comment! | Vote! | Copy!

Share

The Brus Book IX

[The king goes to Inverurie and falls ill]

Now leve we intill the Forest
Douglas that sall bot litill rest
Till the countre deliveryt be
Off Inglis folk and thar powste,
5 And turne we till the noble king
That with the folk off his leding
Towart the Month has tane his wai
Rycht stoutly and intill gud array,
Quhar Alysander Frayser him met
10 And als his broder Symonet
With all the folk thai with thaim had.
The king gud contenance thaim made
That wes rycht blyth off thar cummyne.
Thai tauld the king off the convyne
15 Off Jhone Cumyn erle of Bouchane
That till help him had with him tane
Schyr Jhon Mowbray and other ma,
Schyr David off Brechyn alsua,
With all the folk off thar leding,
20 'And yarnys mar na ony thing
Vengeance off you, schyr king, to tak
For Schyr Jhone the Cumyn his sak
That quhylum in Drumfres wes slayn.'
The king said, 'Sa our Lord me sayn,
25 Ik had gret caus him for to sla,
And sen that thai on hand will ta
Becaus off him to werray me
I sall thole a quhile and se
On quhat wys that thai pruve thar mycht,
30 And giff it fall that thai will fycht
Giff thai assaile we sall defend,
Syne fall eftre quhat God will send.'
Eftre this spek the king in hy
Held straucht his way till Enrowry,
35 And thar him tuk sik a seknes
That put him to full hard distress.
He forbar bath drynk and mete,
His men na medicyne couth get
That ever mycht to the king availe,
40 His force gan him halyly faile
That he mycht nother rid na ga.
Then wyt ye that his men war wa,
For nane wes in that cumpany
That wald haiff bene halff sa sary
45 For till haiff sene his broder ded
Lyand befor him in that steid
As thai war for his seknes,
For all thar confort in him wes.

[...] Read more

poem by Report problemRelated quotes
Added by Poetry Lover
Comment! | Vote! | Copy!

Share

Sebuah bom yang meledak bernama sunyi (Indonesian)

: Teungku Abdullah Syafii in memoriam
(1)

Bilakah ini harinya bom yang engkau lemparkan bersama
Butir udara berinteraksi memekatkan cinta
Yang dinamakan kesumat tak akan ada yang
Bisa kuperbuat kecuali
Menikam waktu dan sebuah bom yang
Meledak engkau sebut sunyi,
Dari lukakah mengalirkan darah
Yang engkau sebut cinta yang
Akhirnya menghantarkan
Pada kilatan api dalam ketiadaan,
Ketiadaan Teungku yang menemukan
Aliran darahnya, ketiadaan hamba tanpa sunyi,
Dan engkau lemparkan sunyi, engkau lemparkan
Kepada waktu:
Sebuah bom meledak bernama sunyi
Lalu aku mencatatnya dengan cinta

(2)

Teungku: duka duri semak ada di dadamu, cinta manakah
Yang hendak dikuburkan, aku tepiskan
Tanpa memilih hidup ini akan dikemanakan
Mungkin bersama bayang-bayang hujan lalu
Sunyi ini akan diberikan kepada siapa?
Siapakah pembunuh waktu yang tak mengerti:
Luka ini berasal juga dari Cinta
Cinta berasal muasal dari duka keabadian
Mungkin kita ini bangsa yang lupa
Bahwa bendera kita bukanlah kemenangan
Tetapi kekalahan berkepanjangan
Sebagai hamba Duli Paduka, cinta manakah?
Bagai berondongan pertanyaan ini menyergap
Dan Teungku: dekaplah damai keabadianMu

(3)

Duka sergap kematian ini semakin lekat, bila moncong menganga
Selalu berarah kepadamu, kenangan apakah
Jejak bayang-bayang hujan terlalu samar
Untuk siapakah engkau kirim kegelisahan ini
Senyap rerumputan memagut lelapmu
Sungai berdiri diam bisu
Menorehkan sederet kebahagiaan
Lewat peluru, mesiu dan bayang-bayang
Mawar, cinta dan kematian
Tak ada yang lebih menarik lagi
Tak ada yang lebih menarik lagi

[...] Read more

poem by Report problemRelated quotes
Added by Poetry Lover
Comment! | Vote! | Copy!

Share

The Feast

Mari kita memulai kisah
Tentang sang raja dan sang singa
Anak manusia dan penguasa rimba
Dari padang rumput mereka terlahir
Dengan kebanggaan dan harapan
Dengan bahaya dan cobaan
Jauh, jauhkan dahulu kedengkian itu
Kita buka dengan babak penuh kedamaian
Menghisap embun pagi yang sama
Menatap dunia baru dengan mata terbuka
Alangkah manis pemandangan mereka yang tak berdosa
Lalu perjumpaan sederhana di tepi kolam
Di mana surga dan neraka amatlah tipis bedanya
Tempat kau mengangkat taring untuk musuh
Atau mencakar lembut tangan sahabat
Bermain bersama di sela-sela semak
Berguling penuh debu di bawah sinar matahari terik
Sungguhkah mereka akan menjadi raja dan singa
Tubuh yang tumbuh menjadi sempurna
Pikiran yang terjalin menjadi pemahaman
Gerbang kedewasaan mengantar mereka pada perpisahan
Peraturan istana dan insting liar
Demi kekuasaan dan harga diri
Mereka tidak berpisah dengan air mata
Karena mereka diajari untuk tidak menangis
Mereka berpisah dengan darah
Tradisi dan perburuan
Pembantaian dan penghinaan
Sang singa mengaum dengan keras
Dengan surainya yang kini lebat terurai
Sementara sang raja terpencil
Di tahtanya yang dingin dan sorak sorai penonton
Mereka merindukan masa-masa itu
Masa saat mereka bertatapan tanpa penuh kebencian
Dan bilamana bulu keemasan itu tiba di pangkuan sang raja
Sang raja menandai pemerintahannya
Dan sang singa mati demi sahabatnya
Ini bukanlah cerita yang perlu diratapi
Baik sang raja maupun sang singa

poem by Report problemRelated quotes
Added by Poetry Lover
Comment! | Vote! | Copy!

Share

Sang Pujaan

Dia terus saja memandangmu
Gadis yang melihat dari atas jendela
Dan gadis yang berpapasan di jalan
Dia jelas-jelas mengagumimu
Gadis pembuat kue
Dan gadis anak penjahit
Tapi mungkin kau tak menyadarinya
Hatimu begitu dingin dan acuh
Dia pasti mengincarmu
Gadis putri tuan tanah
Dan gadis penyanyi bar itu
Dia juga diam-diam mencintaimu
Gadis pemalu yang tak sanggup memandangmu
Dan gadis sahabat yang ada di dekatmu
Tapi mungkin kau tak peduli
Hatimu sangat dingin dan tak tersentuh

Siapakah dia yang akan kau ajak ke pesta?
Siapakah dia yang akan kau ajak berdansa?
Gadis yang cantikkah atau biasa saja
Siapakah dia yang akan kau pilih?
Siapakah dia yang mencuri perhatianmu?
Gadis yang ceriakah atau gadis yang lembut
Seisi kota begitu ingin tahu tentangmu
Tapi kau masih saja berjalan dengan santai
Mengapa kau begitu mempesona setiap gadis?
Mengapa tak kau pilih salah satu saja?
Gadis yang kau kenal baik atau gadis yang dijodohkan
Berilah kesempatan pada para gadis untuk mendapatkanmu
Juga beri kesempatan para pria untuk mendapat gadis
Bila tak juga mencari seisi kota akan menjadi gila
Dia yang mencintaimu akan menyelamatkanmu
Dia yang kau cintai akan menyelamatkan kami semua!

poem by Report problemRelated quotes
Added by Poetry Lover
Comment! | Vote! | Copy!

Share

Pantun - sungei kampung kuantan sunyi gelap

sungei kampung kuantan sunyi gelap
dayung nelayan menghiris kesepian
kelip kelip mencair malam segenap
kilauan mengawan sungguh menawan

kampung kuantan river is quiet and dark
the fishermen's oars slice a loneliness
the fireflies melt my night away
their flame of love takes my breathe away


sungei kampung kuantan sunyi gelap
dayung nelayan menghiris kesepian
kelip kelip mencair malam segenap
kilauan bercinta meriahkan percutian

sungei kampung kuantan sunyi gelap
dayung nelayan menghiris kesepian
kelip kelip mencair malam segenap
kilauan cinta meriahkan percutian

sungei kampung kuantan sunyi gelap
dayung nelayan menghiris kesepian
kelip kelip mencair malam segenap
kilauan mengawan berentak nyanyian

sungei kampung kuantan sunyi gelap
dayung nelayan menghiris kesepian
kelip kelip mencair malam segenap
kilauan dan ketawa beretak nyanyian


sungei kampung kuantan sunyi gelap
dayung nelayan menghiris kesepian
kelip kelip mencerahkan malam segenap
kilauan keriangan berentak nyanyian

kampung kuantan sunyi gelap
dayung nelayan menghiris kesepian
kelip kelip mencair malam segenap
kilauan mengawan tanda kesucian

poem by Report problemRelated quotes
Added by Poetry Lover
Comment! | Vote! | Copy!

Share

Cahaya Dewa (the goddess light)

Dia cahaya dewaku..
Cahaya Hidupku..
Cahaya Jiwaku..
Menyinari aku..
Jiwaku..cintaku

Aku,

Aku
diam...

aku.
Sunyi...

Diam tanpa dia,
Sunyi tanpa hadirnya
Kerna dia...

Cahaya dewaku..cahaya hatiku
Dia mentari yang menyinar dalam gelita malamku
Dia, Surya yang bercahaya dalam sunyi hariku

Membawa pergi hatiku...
Membawa pergi jiwaku

Pergi jauh,
Jauh kealamnya
Alamnya..
Alamnya...
Yang tiada jalan kembali
Yang ada Cuma gerbang masuk
Tanpa kembali

Apa...
Apa aku harus kesana?
Mengambil semula hatiku
Jiwaku...
Cintaku..

Apa aku sanggup?

poem by Report problemRelated quotes
Added by Poetry Lover
Comment! | Vote! | Copy!

Share

The Dangerous Man

Kebodohan adalah andalan ku
Kemunafikan adalah topeng ku 
Luka adalah tameng ku

Buang jauh-jauh nuranimu
Buang jauh-jauh simpatimu 

Kesusahan adalah kehidupanku
Kesendirian adalah suaka ku
Tersesat adalah jalan ku 

Berpura-puralah karena aku takkan peduli
Berbohonglah karena aku akan selalu tahu

Kegilaan adalah kesenangan ku
Tangisan adalah kelegaan ku
Kegelapan adalah permainan ku 

Buang jauh-jauh jiwamu
Buang jauh-jauh hatimu

Amarah adalah gairah ku
Kesinisan adalah kata-kataku
Keluhan adalah makanan ku

Rayulah karena aku takkan tergoda
Bicaralah karena aku takkan percaya

poem by Report problemRelated quotes
Added by Poetry Lover
Comment! | Vote! | Copy!

Share

Dalam Rindu

Bersamamu
Lalui hari-hari itu
Arungi lautan waktu
Dalam lagu

Dan cintaku
Sepertinya takkan layu
Bila kau tetap di hatiku
Dalam rindu

Kasihku
Kuingin sedikit kau tahu
Betapa berharga dirimu
Dalam hidupku

Tapiku
Tak ingin selalu menunggu
Gelisah dan tak menentu
Dalam ragu

Bersamamu
Meski kadang terasa pilu
Bagai tertusuk sembilu
Jiwaku sendu

Dan cintaku
Kuatkan raga dan jiwaku
Hadapi hari kelabu
Hujan dan salju

Kasihku
Coba kau dengarkan aku
Jangan terus hindariku
Lihat diriku

Karna ku
Tak ingin selalu terpaku
Hanya diam dan mengadu
Dalam kalbu

Akankah
Kau hapus semua gundah
Bagaikan sebuah anugerah
Ataukah itu hanya kata-kata indah

Kasihku
Kuingin sedikit kau tahu
Betapa berharga dirimu
Dalam hidupku

[...] Read more

poem by Report problemRelated quotes
Added by Poetry Lover
Comment! | Vote! | Copy!

Share

Wajah Pagi di Wajahmu yang Malam Memancar Cahaya Malammu di Wajah Pagi

Sudah berapa banyak angka dari kalender
Merawat nyeri dari luka paragraf soliloqui
Pada bangunan yang dipurbakan
Setiap jeda waktu terteriak di mulutmu
Serupa dengung tawon dalam hutan
Deru suaramu meruwat perjalanan ngilu

Ngilu: Kau ceritakan lagi pagi ini
Seperti pagi yang lalu tanpa ingata
Mungkin di pagi yang lain, insomniamu
Dan kamu akan datang lagi, ceritakan nyeri
Pada kematian di hamparan panggung teater lengang
Lalu tegang di wajahmu
Lalu tenang seolah-olah
Pada bait-bait puisi
Yang kau sesalkan sebelum tidur
Lalu mimpi buruk melumat sesal
Sembunyikan ketakutan di bibirmu

Bibirmu: Cerita ngilu di sebuah pagi
"pada akhirnya batang tubuh berakal ini
menjadi analog-analog kecil dalam satwa
yang kau juga aku mengembunkannya
pada imajinasi untuk sesuap nasi."

Kau diam sebentar, bercakap kecil
Kulihat ke dalam matamu, ada luka

"Luka itu kawan, yang membuat senyum
di kanvas pagi yang ngilu pada ceritaku
selain luka tak ada lagi untuk sebuah cerita
dan kenangan hanya maut yang tak kukenal."

Kata-katamu menetaskan api pagi ini
Sebagaimana aksara di bibir penyair itu
Telah membakar puisi dan mengabu kini
Terhempas ke ladang-ladang petani
Terhimpit map-map plastik di kantor-kantor
Menempel di wajahmu sendiri
Pagi ini, lembut. Legam.

Kau diam kemudian
Sambil menunjuk jari ke tubuh ayam betina
Yang mencari makan sisa angin dan embun segar semalam
Jika hujan tak membawanya pergi
Dan kau tak mencolongnya untuk sepenggal diksi

"Lihatlah ayam betina itu, tenang dan tentram."

Sebab tak punyai kata-kata untuk luka

[...] Read more

poem by Report problemRelated quotes
Added by Poetry Lover
Comment! | Vote! | Copy!

Share

Laut Di Tengah Keajaiban Musim Dingin

Meski angin bertiup kencang dan air laut mengamuk dashyat
Esok hari adalah suatu hari yang baru
Kau akan mengalirkannya
Meski dipisahkan oleh angin yang bertiup kencang
maupun ombak yang besar
Itulah pelosok pulau tempat orang yang kita cintai menunggu
Kau akan mengalirkannya
Ke hatimu
Nun jauh di balik bayang-bayang pulau
Di tengah laut yang arusnya deras
Burung putih akan membawa kembali arwah kekasih yang telah tiada
Membawa kembali
Suatu hari akan jatuh cinta pada seseorang
Meski ombak di laut ganas diterpa tiupan angin
Mencintai seseorang
Bukalah hatimu sekali lagi
Meski awan di langit jauh dari jangkauan
Kalau hati terbang jauh, cinta pun akan datang menjemput
Perasaan di dalam hati itu
Pasti akan sampai di pangkuanmu
Meski jaraknya jauh sekalipun

poem by Report problemRelated quotes
Added by Poetry Lover
Comment! | Vote! | Copy!

Share

Cinta tak termiliki

Cinta…

Sendirian aku termenung
Mengenang dia yang tak termiliki
Sendirian…..
Sendiri aku lagi dalam kegelapan
dalam kekosongan jiwa yang nyata
tanpa dia….


Cinta, aku sendiri
Mencintainya, cinta..aku …..cinta
Tapi
Sendiri aku terus
Tenggelam aku dalam renungan bundar matanya
Betapa redupnya…betapa indahnya
Tapi sendiri aku terus
Mengenang dia yang tak termiliki


Bahgia bila mendengar bicaranya…
Tapi…
Lemah tanpa suaranya
Syurga aku lihat senyumnya
tapi…
Sedih bila hadapi amarahnya
Bangga aku dengar pujinya
Tapi…
Kecewa bila kudengar sindirnya


Ingin aku mengenalnya
Ingin aku milikinya
Ingin aku cintainya
Tanpa dia tau …
Tanpa dia mengerti…


Betapa dekat hadirnya, tapi.. jauh jiwanya
Ingin kusentuh selalu biar hati tenang
Biar jiwa lapang…
Tapi termenung aku terus mengenang cinta
Yang tak termiliki….

Hati ingin miliki
Hati ingin …. Hati ingin
Tapi termenung aku terus
Dibalik tabir jiwa yang tak mungkin aku miliki….

poem by Report problemRelated quotes
Added by Poetry Lover
Comment! | Vote! | Copy!

Share

Because It Must End (Indonesian Version)

waktu pun berlalu
perlahan berubah
cintamu yang dulu
perlahan kan musnah

itu ku percaya
kau milikku pasti
menjadi sia-sia
ku terus menanti

karena harus berakhir
khayalku, harapku
tuk bersamamu
karena tak ada gunanya
kau coba, kau pinta
tuk cintai aku

kau tak pernah berpisah
cintamu tak berakhir
bagaimana bisa
cerita kan bergulir

karena harus berakhir
khayalku, harapku
tuk bersamamu
karena tak ada gunanya
kau coba, kau pinta
tuk cintai aku

poem by Report problemRelated quotes
Added by Poetry Lover
Comment! | Vote! | Copy!

Share

The Brus Book 18

[Edward Bruce marches toward Dundalk; he debates whether to fight]

Bot he that rest anoyit ay
And wald in travaill be alway,
A day forouth thar aryving
That war send till him fra the king,
5 He tuk his way southwart to far
Magre thaim all that with him war,
For he had nocht than in that land
Of all men I trow twa thousand,
Outane the kingis off Irchery
10 That in gret routis raid him by.
Towart Dundalk he tuk the way,
And quhen Richard of Clar hard say
That he come with sa few menye
All that he mycht assemblit he
15 Off all Irland off armyt men,
Sua that he had thar with him then
Off trappyt hors twenty thousand
But thai that war on fute gangand,
And held furth northward on his way.
20 And quhen Schyr Edward has hard say
That cummyn ner till him wes he
He send discouriouris him to se,
The Soullis and the Stewart war thai
And Schyr Philip the Mowbray,
25 And quhen thai sene had thar cummyng
Thai went agayne to tell tithing,
And said weill thai war mony men.
In hy Schyr Edward answerd then
And said that he suld fecht that day
30 Thoucht tribill and quatribill war thai.
Schyr Jhone Stewart said, 'Sekyrly
I reid nocht ye fecht on sic hy,
Men sayis my brother is cummand
With fyften thousand men ner-hand,
35 And war thai knyt with you ye mycht
The traistlyer abid to fycht.'
Schyr Edward lukyt all angrely
And till the Soullis said in hy,
'Quhat sayis thou?' 'Schyr,' he said, 'Perfay
40 As my falow has said I say.'
And than to Schyr Philip said he.
'Schyr,' said he, 'sa our Lord me se
Me think na foly for to bid
Your men that spedis thaim to rid,
45 For we ar few, our fayis ar fele,
God may rycht weill our werdis dele,
Bot it war wondre that our mycht
Suld our-cum sa fele in fycht.'

[...] Read more

poem by Report problemRelated quotes
Added by Poetry Lover
Comment! | Vote! | Copy!

Share

Setelah Perayaan

Terpuruk ku di sini
Di antara debu sisa-sisa kembang api
Awan di langit malam yang gelap
Kabut asap yang mengambang
Dengan bau mesiu habis terbakar
Tak ada lagi bunga yang berpendar warna-warni
Tak ada lintasan cahaya yang bersahutan bernyanyi
Bagaikan sebuah orkestra tanpa suara
Lalu aku kembali pada kesendirian
Keramaian lamat-lamat meninggalkan diriku
Yang terlalu lamban bergerak untuk mengejar mimpi
Yang kupunya hanya hasrat yang telah mati
Menunggu sejumput percikan api
Mengenaiku kembali
Dan aku akan melesat di tengah hitamnya langit malam
Berpendar dengan membakar seluruh diriku
Lalu aku akan menghilang dalam hujan bunga api
Berharap seseorang melayangkan pandang sekali
Diriku yang telah telantar dan dilupakan
Tanpa sempat memenuhi janjiku untuk menjadi
Kembang api yang tak gagal lagi

poem by Report problemRelated quotes
Added by Poetry Lover
Comment! | Vote! | Copy!

Share

Menatap lurus matamu (Indonesian)

lalu belajar mengerti dari awal,
membaca kembali ejaan yang tak pernah kau berikan,
karena sebagaimana pengertian dari awalnya
bermula dari keterpaksaan,
penderitaan yang dijalani,
akar tunjang yang membelit tumbuh
di pokok batangnya,
rumput yang tumbuh
di segala musim,
kerelaan yang tumbuh
dari bola matamu,
memperkaitkan sepi pada pengertian,
alam benda-benda yang ada di kerajaan hati,
entah berapa kali aku mengemis padamu,
jangan buatkan sarang laba-laba yang menjebakku,
jadi magsamu,
terpikat masuk ke bola matamu,
terjebak sukma ruhmu,
melewati aliran nadi,
memenuhi hasrat,
pelajaran apalagi ini?
bermula dari kekosongan mengisi setiap rongga jiwa,
penderitaan adalah awal persetubuhan,
persetubuhan yang akan menjadi puing-puing
kenangan dalam matamu,
hendakkah kau buang,
bagi matamu yang penyair,
barangkali akan tinggalkan sebagai kata,
yang kembali dieja dengan apa saja judul puisimu,
tetapi tetap saja persetubuhan kita tak kekal,
hanya kekal dalam matamu dan mataku,
suatu kali kita bangun kerajaan dalam semalam,
aku puaskan membangunkan pualam istana,
cuma dalam matamu,
setelah kekeringan yang punah,
dibakar, apalagi ini?
lalu belajar mengerti kembali…..

(2001)

poem by Report problemRelated quotes
Added by Poetry Lover
Comment! | Vote! | Copy!

Share
 

Search


Recent searches | Top searches