Latest quotes | Random quotes | Vote! | Latest comments | Submit quote

Because It Must End (Indonesian Version)

waktu pun berlalu
perlahan berubah
cintamu yang dulu
perlahan kan musnah

itu ku percaya
kau milikku pasti
menjadi sia-sia
ku terus menanti

karena harus berakhir
khayalku, harapku
tuk bersamamu
karena tak ada gunanya
kau coba, kau pinta
tuk cintai aku

kau tak pernah berpisah
cintamu tak berakhir
bagaimana bisa
cerita kan bergulir

karena harus berakhir
khayalku, harapku
tuk bersamamu
karena tak ada gunanya
kau coba, kau pinta
tuk cintai aku

poem by Report problemRelated quotes
Added by Poetry Lover
Comment! | Vote! | Copy!

Share

Related quotes

Waktu yang Tepat

kapankah waktu yang tepat itu?
apakah bila kita secepat kilat
atau sewaktu berhitung cermat
kapankah waktu yang tepat itu?
apakah bila bergerak mendekat
atau bersabar menunggu penjerat
kapankah waktu yang tepat itu?
apakah bila kita melihat
atau ketika tak ada yang berbuat
kapankah waktu yang tepat itu?
apakah bila kita terus memahat
atau dimana semua sudah tersurat
kapankah waktu yang tepat itu?
apakah bila kehormatan terdesak
atau kala keberanian terdapat
kapankah waktu yang tepat itu?
apakah bila musuh merapat
atau sewaktu tak terlambat
kapankah waktu yang tepat itu?
apakah bila kita menangkap waktu yang sesaat
atau saat melepas semua pemberat
kapankah waktu yang tepat itu?
apakah bila semua selamat
atau ketika datang mujizat
kapankah waktu yang tepat itu?
apakah bila emosi memuncak
atau dimana yang berkuasa adalah akal sehat
kapankah waktu yang tepat itu?
apakah bila janji sudah terikat
atau kala hidup dipenuhi karat

poem by Report problemRelated quotes
Added by Poetry Lover
Comment! | Vote! | Copy!

Share

Manusia

Manusia

Manusia kau sering terlupa
Telupa akan erti hidup mu
Terlupa akan erti kemanusiaan
Terlupa akan maksud kewujudan mu

Keghairanmu mengejar dunia,
Membuatkau lupa, alpa
Kau lupa pada saudara-maramu
Kau lupa pada insan disekelilingmu
Kau lupa pada usia yang semakin meningkat
Kau lupa pada amal ibadatmu
Kau lupa,
Kau lupa pada TUHAN

Manusia,
Tanpa kau sedari kau telah pergi…
Pergi jauh meninggalkan dunia
Kau pergi tanpa kau sedari…!

Dalam sekelip mata kau hilang segalanya
Dalam sekelip mata keindahan dunia lenyap dari pandanganmu,

Kau menangis,
Tapi untuk apa?
Kau meratap
Tapi untuk siapa?

Penyesalanmu sudah terlambat
Pada siapa ingin kau ingin meminta…

Pandanganmu kosong!
Ratapanmu sayu…
Tangisanmu pilu!

Tiada siapa yang bias mendengarmu
Tiada siapa yang bisa melihat kehadiranmu
Hanya kau disitu
Menatap sayu insan-insan di sekelilingmu….
Menatap sayu sekujur tubuh kaku disisi mereka
Tapi?
Tapi itu tubuh siapa?

Itu kau!
Itu kau! ! !

Tubuh kaku itu milikmu

[...] Read more

poem by Report problemRelated quotes
Added by Poetry Lover
Comment! | Vote! | Copy!

Share

Sang Pujaan

Dia terus saja memandangmu
Gadis yang melihat dari atas jendela
Dan gadis yang berpapasan di jalan
Dia jelas-jelas mengagumimu
Gadis pembuat kue
Dan gadis anak penjahit
Tapi mungkin kau tak menyadarinya
Hatimu begitu dingin dan acuh
Dia pasti mengincarmu
Gadis putri tuan tanah
Dan gadis penyanyi bar itu
Dia juga diam-diam mencintaimu
Gadis pemalu yang tak sanggup memandangmu
Dan gadis sahabat yang ada di dekatmu
Tapi mungkin kau tak peduli
Hatimu sangat dingin dan tak tersentuh

Siapakah dia yang akan kau ajak ke pesta?
Siapakah dia yang akan kau ajak berdansa?
Gadis yang cantikkah atau biasa saja
Siapakah dia yang akan kau pilih?
Siapakah dia yang mencuri perhatianmu?
Gadis yang ceriakah atau gadis yang lembut
Seisi kota begitu ingin tahu tentangmu
Tapi kau masih saja berjalan dengan santai
Mengapa kau begitu mempesona setiap gadis?
Mengapa tak kau pilih salah satu saja?
Gadis yang kau kenal baik atau gadis yang dijodohkan
Berilah kesempatan pada para gadis untuk mendapatkanmu
Juga beri kesempatan para pria untuk mendapat gadis
Bila tak juga mencari seisi kota akan menjadi gila
Dia yang mencintaimu akan menyelamatkanmu
Dia yang kau cintai akan menyelamatkan kami semua!

poem by Report problemRelated quotes
Added by Poetry Lover
Comment! | Vote! | Copy!

Share

Padam

Apa yang kau dapatkan, hargailah
Apa yang dipinjam, kembalikan
Sebelum semuanya menghilang
Dan api di dalammu padam
Apa yang kau simpan, rawatlah
Apa yang kau buang, relakan
Bila api di dalam dirimu telah padam
Kenangan pun tak lagi bisa membakar
Mimpi pun tak bisa lagi bersinar
Jadi jangan berhenti dulu
Sebab dewa masih memberimu waktu
Sebelum semuanya memudar
Dan api di dalammu padam

Apa yang kau inginkan, kejarlah
Apa yang kau takuti, hadapi
Sebelum semuanya menghilang
Dalam kegelapan yang kelam
Apa yang kau jaga, sayangilah
Apa yang kau benci, tangisi
Karena bila api yang ada telah padam
Ingatan pun tak lagi berarti
Jalan yang lebar pun tak lagi menarik
Jadi jangan mencemaskan hal yang tak perlu
Sebab meski terlihat tak ada waktu
Dan angin tak mau membantu
Kobaran di dadamu masih belum padam

poem by Report problemRelated quotes
Added by Poetry Lover
Comment! | Vote! | Copy!

Share

Wajah Pagi di Wajahmu yang Malam Memancar Cahaya Malammu di Wajah Pagi

Sudah berapa banyak angka dari kalender
Merawat nyeri dari luka paragraf soliloqui
Pada bangunan yang dipurbakan
Setiap jeda waktu terteriak di mulutmu
Serupa dengung tawon dalam hutan
Deru suaramu meruwat perjalanan ngilu

Ngilu: Kau ceritakan lagi pagi ini
Seperti pagi yang lalu tanpa ingata
Mungkin di pagi yang lain, insomniamu
Dan kamu akan datang lagi, ceritakan nyeri
Pada kematian di hamparan panggung teater lengang
Lalu tegang di wajahmu
Lalu tenang seolah-olah
Pada bait-bait puisi
Yang kau sesalkan sebelum tidur
Lalu mimpi buruk melumat sesal
Sembunyikan ketakutan di bibirmu

Bibirmu: Cerita ngilu di sebuah pagi
"pada akhirnya batang tubuh berakal ini
menjadi analog-analog kecil dalam satwa
yang kau juga aku mengembunkannya
pada imajinasi untuk sesuap nasi."

Kau diam sebentar, bercakap kecil
Kulihat ke dalam matamu, ada luka

"Luka itu kawan, yang membuat senyum
di kanvas pagi yang ngilu pada ceritaku
selain luka tak ada lagi untuk sebuah cerita
dan kenangan hanya maut yang tak kukenal."

Kata-katamu menetaskan api pagi ini
Sebagaimana aksara di bibir penyair itu
Telah membakar puisi dan mengabu kini
Terhempas ke ladang-ladang petani
Terhimpit map-map plastik di kantor-kantor
Menempel di wajahmu sendiri
Pagi ini, lembut. Legam.

Kau diam kemudian
Sambil menunjuk jari ke tubuh ayam betina
Yang mencari makan sisa angin dan embun segar semalam
Jika hujan tak membawanya pergi
Dan kau tak mencolongnya untuk sepenggal diksi

"Lihatlah ayam betina itu, tenang dan tentram."

Sebab tak punyai kata-kata untuk luka

[...] Read more

poem by Report problemRelated quotes
Added by Poetry Lover
Comment! | Vote! | Copy!

Share

Yang Yang

Yang yang holds on to a giant phone,
Yang yangs soft voice goes on and on,
I hate you, I hate you, where did it go wrong?
Yangyang goes talking to himself on the phone.
Yang yang sends his men pebbles and stones,
Yang yang rips his women down to the bones.
I own you, I own you, so give us a song,
Yangyang goes talking to his world on the phone.
Yang yangs born with a phone cord round his neck,
Yang yang never fails to stick to his kick.
I want you, I want you, youre making me sick.
But yangyang, the chords never long enough
To reach your mommys trick.
Yang yang yang yang yang,
Yang yang yang yang yang,
Yang yang, snap out,
Give up, cut out,
Tune up and join us,
Join the revolution,
Join the revolution.
No kick is good enough for lifetime substitution,
No brick will give you a lifetime consolation.
And whether you dig it or not,
We outnumber you in population.
And leave your private institution,
Get down to real communication,
Leave your scene of destruction
And join us in revolution.
Yang yang yang yang yang,
Yang yang yang yang yang,
Yang yang, wake up,
Give up, cut out,
Come out and join us,
Join the revolution,
Join the revolution.

song performed by Yoko OnoReport problemRelated quotes
Added by Lucian Velea
Comment! | Vote! | Copy!

Share

Hidupkah Kau

Hidupkah kau untuk mengeluh
Dari terbitnya matahari hingga terbenam
Tentang kehidupan yang tak memuaskan
Dirimu yang selalu menginginkan kenyamanan
Ataukah terbersit sekali dalam pikiranmu
Untuk sejenak sedikit bersyukur
Tentang kehidupan yang masih kau punya saat ini
Bersama dengan harta yang mungkin kau tak sadari
Karena kau sibuk mengeluh
Dan lupa untuk menghargai dan menjaga hal itu

Hidupkah kau untuk meminta
Dari buaian bayi hingga ke liang kubur
Agar dirimu diutamakan
Dan tak juga belajar bersabar
Ataukah terbersit sekali dalam keinginanmu
Untuk berusaha sendiri
Lepas dari belas kasihan orang lain
Agar dirimu tak perlu lagi mengiba
Untuk memperoleh apa yang kau inginkan
Karena kau sibuk meminta
Dan lupa memberi dan memperbaiki hal itu

Hidupkah kau untuk mencela
Dari ujung bumi hingga dasar samudera
Menuding orang melakukan kesalahan
Dan mengangkat tinggi dagumu dengan sombong
Ataukah terbersit sekali dalam hatimu
Untuk sebentar saja bercermin
Memandang kembali segala persoalan
Dengan kepala jernih tanpa prasangka
Karena kau sibuk mencela
Dan lupa untuk belajar dan memahami hal itu

poem by Report problemRelated quotes
Added by Poetry Lover
Comment! | Vote! | Copy!

Share

Dalam Rindu

Bersamamu
Lalui hari-hari itu
Arungi lautan waktu
Dalam lagu

Dan cintaku
Sepertinya takkan layu
Bila kau tetap di hatiku
Dalam rindu

Kasihku
Kuingin sedikit kau tahu
Betapa berharga dirimu
Dalam hidupku

Tapiku
Tak ingin selalu menunggu
Gelisah dan tak menentu
Dalam ragu

Bersamamu
Meski kadang terasa pilu
Bagai tertusuk sembilu
Jiwaku sendu

Dan cintaku
Kuatkan raga dan jiwaku
Hadapi hari kelabu
Hujan dan salju

Kasihku
Coba kau dengarkan aku
Jangan terus hindariku
Lihat diriku

Karna ku
Tak ingin selalu terpaku
Hanya diam dan mengadu
Dalam kalbu

Akankah
Kau hapus semua gundah
Bagaikan sebuah anugerah
Ataukah itu hanya kata-kata indah

Kasihku
Kuingin sedikit kau tahu
Betapa berharga dirimu
Dalam hidupku

[...] Read more

poem by Report problemRelated quotes
Added by Poetry Lover
Comment! | Vote! | Copy!

Share

Sepenggal Rasa

Ketika air mataku tak bisa lagi mengalirkan duka
Ketika semua kata tak bisa lagi menggambarkan makna
Betapa aku ingin merengkuhmu, lekat menghabiskan rinduku
Betapa aku ingin menggadaikan hidupku untuk hembusan nafasmu
Agar tak ada detik waktu tanpa sentuhan tulusmu,
Agar kekal semua tentangmu di benak dan kalbuku
Tentang semua cerita luka yang kau rajut bagai untaian bunga
Tentang semua cinta yang kau bingkai dengan senyum bahagia
Aku menghirup udara dan rasa kehilanganku di detak waktu
Aku menatap hari-hari muram dengan tangis pilu
Maafku untuk semua keengganan yang ingin kusesali sampai mati
Maafku untuk segala kepongahan yang terpatri dalam hati
Terima kasihku untuk semua cintamu yang tak berbatas
Terima kasihku untuk semua jasamu yang tak terbalas
Waktu yang berlari tak mampu mengikis kisah denganmu
Waktu yang berlalu akan mengekalkan hidupmu dihatiku

poem by Report problemRelated quotes
Added by Poetry Lover
Comment! | Vote! | Copy!

Share

I Won't Go Back (Indonesian version)

Malam ini akankah kau datang
Atau malah melupakan
Penantianku begitu panjang
Jiwaku menyerpih

Hingga tiba fakta terbentang
Yang tak dapat kau dustakan
Dan dunia seakan menghilang
Hatiku menghitam

Takkan kembali
Takkan merajut asa di diri
Karena ku telah temui
Jalan sepiku sendiri
Tanpa dirimu

Takkan menangis
Walau malam dingin tak terperi
Karena ku telah sadari
Semua berakhir di sini
Bersama cintamu

Ingin cinta semua kubuang
Timpakan semua kesalahan
Dan ku kan menjadi pemenang
Tapi ku tak tenang

Ingin benci tumbuh berkembang
Menutupi semua kenangan
Indah tapi begitu mencengkeram
Dan ku tak tahan

Takkan kembali
Takkan merajut asa di diri
Karena ku telah temui
Jalan hidupku sendiri
Tanpa dirimu

Takkan sesali
Meski ingin kuulang kembali
Karena semua memori
Hanyalah sebuah memori
Yang kan berlalu

Malam ini akankah kau datang
Atau malah melupakan
Kini kau hanya sebuah bayang
Dan pagi menjelang

poem by Report problemRelated quotes
Added by Poetry Lover
Comment! | Vote! | Copy!

Share

Cinta Beku

Aku takkan berikan hatiku pada dirimu
Aku takkan buka lembaran cinta bersamamu
Karena ku tahu
Hanya pedih yang kan ku rasakan
Karena ku tahu
Bukan cinta tulus yang kau jalin denganku

Aku takkan berpaling meski kau inginkan aku
Aku takkan tersentuh meski kau rayu diriku
Meski senyummu
Buai ku dan ku terlena
Meski sepiku
Ingin hangatnya perasaan itu

Sudahlah
Jangan paksa lagi diriku
Jadi sudahlah
Pergilah kau dari hidupku

Pernah ku bermimpi kau yang selalu kutunggu
Dan ku terhanyut dalam khayalan semu
Ku tak tahu
Mana dirimu yang sesungguhnya
Ku tak tahu
Dapatkah ku percaya padamu

Sudahlah
Biarkan semua berlalu
Jadi sudahlah
Bawa jauh cerita itu

poem by Report problemRelated quotes
Added by Poetry Lover
Comment! | Vote! | Copy!

Share

Because of Love? (Indonesian Version)

Sering kali ingin kucoba mengerti dirimu
Namun semakin ku tak dapat mengerti kau begitu

Kadang kau mesra, kadang kau cemburu buta
Kadang kau dekat, kadang kau tak peduli

Tapi ku tak dapat mengerti diriku sendiri
Yang tetap di sampingmu walaupun kau begitu

Kadang ku bosan, kadang ku melayang
Kadang ku gundah
Apa yang membuat kita bersama?

Karena cinta
Ataukah mungkin rasa iba
Karena suka
Ataukah sudah terbiasa
Kita hidup dengan saling menerima

Berapa kali pun kucoba menghapus dirimu
Namun semakin kuhampa di dalam hatiku

Kurindu senyummu, kutelan pahitmu
Kuingin hangatmu, kutakut kehilanganmu

Mungkin kau juga pernah bertanya dalam hatimu
Masihkah ku berguna dalam hidupmu

Meski ku peragu, meski ku tak sempurna
Meski ku sakiti
Apa yang membuat kita bertahan?

Karena cinta
Ataukah mungkin rasa iba
Karena suka
Ataukah sudah terbiasa
Kita hidup dengan saling percaya

poem by Report problemRelated quotes
Added by Poetry Lover
Comment! | Vote! | Copy!

Share

Kenapa bilang cinta

Kenapa bilang cinta
Bila hanya sekejap mata
Kenapa bilang suka
Bila cuma di bibir saja

Kenapa bilang cinta
Bila untuk status semata
Kenapa bilang saying
Bila bukan aku yang dibayang

Kenapa bilang cinta
Bila semuanya pura-pura
Kenapa bilang peduli
Bila sebenarnya tak ada di hati

Kenapa bilang cinta
Bila kata-kata tak dimakna
Kenapa bilang takdir
Bila nantinya berakhir

Kenapa bilang cinta
Bila tak cukup rasa
Kenapa bilang segalanya
Bila akhirnya tak bersisa

Kenapa bilang cinta
Bila alasan lain tak berguna
Kenapa bilang bahagia
Bila terus tersiksa

Kenapa bilang cinta
Bila selalu terpaksa
Kenapa bilang tak masalah
Bila berpisah karena berubah

Kenapa bilang cinta
Bila besok lalu lupa
Kenapa bilang selalu ada
Bila sepi kian mendera

Kenapa bilang cinta
Bila tak berusaha percaya
Kenapa bilang mencoba
Bila menghindari terluka

Kenapa bilang cinta
Bila berharap sebaliknya
Kenapa bilang mengerti
Bila tak pernah tepati janji

[...] Read more

poem by Report problemRelated quotes
Added by Poetry Lover
Comment! | Vote! | Copy!

Share

Impian

Impian adalah sesuatu yang dapat berubah
Saat kita melewati waktu atau saat bertemu seseorang
Tidak mungkin tidak berubah
Saat kita telah mewujudkannya atau menemukan sesuatu yang baru
Bila kau terus menyangkal perubahan itu
Maka impianmu akan berubah menjadi beban
Karena kau akan terpaku padanya dan hilang jalan
Impian yang berubah bukan sesuatu yang memalukan
Bukan karena kita tidak berjuang atau menyerah menggapainya
Tapi impian adalah hasrat kita untuk menemukan tempat untuk diri kita sendiri

poem by Report problemRelated quotes
Added by Poetry Lover
Comment! | Vote! | Copy!

Share

Puisi Sembilan Tabiat Cinta

Sembilan Tabiat Cinta


I.
Musim-musim hampiri cintaku. Padamu tak sempat kutitip rindu. Hujan pergi tinggalkan basah daunan. Aroma kembang menyemerbak ke udara. Tak ada wangi cintaku di sana. Segersang rindu di matamu akan diriku. Dahaga sepi dan nyerinya tertahan di atas sebidang dadaku. Resah bibirmu, terlampau suram kujamah warnanya. Apa kau tak mendengar degup musim menghujam jantung cintaku. Di sana rindu membiru di bibir waktu. Sebiru resahmu.

II.
Aku tulis tabiat cinta ini dengan ingatan terpenggal musim hujan. Terkambang bah di sungai coklat, terapung di selat kecil ditinggalkan para pengumpul pasir. Tak ada sauh tak ada jangkar untuk kulempar biar perahu waktu berhenti. Sebab laju perahu, nyeri gelombang lautan yang menderita di jantungku. Maka kutulis tabiat cinta ini atas nama rasa yang kurasa kesejukannya setiap embun jatuh seperti matamu menatapku.

III.
Aku mencintaimu bukan tanpa perhitungan, meski belum sepenuhnya tepat waktu. Tetapi aku tidak tergesa-gesa. Itulah sebabnya cintaku mengalir tenang. Serupa capung-capung senjahari terbang di atas hamparan padi menguning.

IV.
Cintaku hidup dari udara pagi di lembah-lembah, sawah dan ladang. Berhembus ke samudra mencipta awan. hujan deras adalah kesetiaanku padamu. Kesetiaan musim pada kesejukan. Dan apabila badai dan banjir datang itulah cemburu batinku yang sialan. Apa kau tak merasa ada kehidupan diantara jarak kita memandang?

V.
Kepadamu aku mencari kekuatan hidup dengan segala kesadaran dan fitrah kemanusiaan. Lalu cinta kubangkitkan di dalamnya dengan tangan-tangan api dan air. Hawa panas dan dingin adalah nafasku. Apa kau tak merasa hembusnya kekasih?

VI.
Tak ada kuasa untuk cinta. Jika ketakutan hadir sebab cemburu. Aku bicara dari lubuk bumi. Meski tak ada pohon bicara. Engkaulah maha pendengar kata-kata yang menjelma dedaunan dan reranting subur. Aku tersiksa oleh cinta. Kau tentu tak sudi mengurai air mata, ketika luka batinku menjeritkan nyeri letusan berapi. Tetapi, biarlah lahar panas menyulap rinduku.

VII.
Kita selalu bicara tentang cinta, nestapa, dan impian sejak pertemuan pertama. Meneguk anggur sampai mabuk, hingga kesadaran tunai di persimpangan menuju hidupmu-menemu hidupku. Kita sepakat lupakan segala, madu dan darah kita, lalu kita penuhi dengan air raksa.

VIII.
Cintaku, rasa sakit dari masa lalu, tak terasa oleh nyeri hari ini untuk masa depan.

IX.
Mari kita berdoa satu sama lain.

Yogyakarta,2011-2012

poem by Report problemRelated quotes
Added by Poetry Lover
Comment! | Vote! | Copy!

Share

The Brus Book IX

[The king goes to Inverurie and falls ill]

Now leve we intill the Forest
Douglas that sall bot litill rest
Till the countre deliveryt be
Off Inglis folk and thar powste,
5 And turne we till the noble king
That with the folk off his leding
Towart the Month has tane his wai
Rycht stoutly and intill gud array,
Quhar Alysander Frayser him met
10 And als his broder Symonet
With all the folk thai with thaim had.
The king gud contenance thaim made
That wes rycht blyth off thar cummyne.
Thai tauld the king off the convyne
15 Off Jhone Cumyn erle of Bouchane
That till help him had with him tane
Schyr Jhon Mowbray and other ma,
Schyr David off Brechyn alsua,
With all the folk off thar leding,
20 'And yarnys mar na ony thing
Vengeance off you, schyr king, to tak
For Schyr Jhone the Cumyn his sak
That quhylum in Drumfres wes slayn.'
The king said, 'Sa our Lord me sayn,
25 Ik had gret caus him for to sla,
And sen that thai on hand will ta
Becaus off him to werray me
I sall thole a quhile and se
On quhat wys that thai pruve thar mycht,
30 And giff it fall that thai will fycht
Giff thai assaile we sall defend,
Syne fall eftre quhat God will send.'
Eftre this spek the king in hy
Held straucht his way till Enrowry,
35 And thar him tuk sik a seknes
That put him to full hard distress.
He forbar bath drynk and mete,
His men na medicyne couth get
That ever mycht to the king availe,
40 His force gan him halyly faile
That he mycht nother rid na ga.
Then wyt ye that his men war wa,
For nane wes in that cumpany
That wald haiff bene halff sa sary
45 For till haiff sene his broder ded
Lyand befor him in that steid
As thai war for his seknes,
For all thar confort in him wes.

[...] Read more

poem by Report problemRelated quotes
Added by Poetry Lover
Comment! | Vote! | Copy!

Share

Buat Apa

Buat apa uang berlebih
Jika tak dapat menikmati
Buat apa harta yang banyak
Jika keluarga tak dekat
Buat apa menyombongkan diri
Jika bukan usaha sendiri
Buat apa berdoa dan memuji
Jika tak setulus hati

Buat apa kekuasaan besar
Jika tak membela yang benar
Buat apa umur yang panjang
Jika kebahagiaan tak kau rasakan
Buat apa mengejar kejayaan
Jika akhirnya terlupakan
Buat apa bermain-main dengan kata
Jika tak ada sesuatu yang nyata

Buat apa kekuatan dashyat
Jika dendam terus kau ingat
Buat apa menjadi yang terbaik
Jika tak membuatmu menarik
Buat apa mati-matian mengolah raga
Jika kesehatan tak dijaga
Buat apa terus memperluas
Jika diliputi rasa tak puas

Buat apa berteman
Jika untuk mencari keuntungan
Buat apa memberi kesempatan
Jika selalu mencari kesalahan
Buat apa membuat pilihan
Jika dari awal tak pernah ada lain jalan
Buat diliputi kemujuran
Jika tak mendapatkan apa yang diinginkan

poem by Report problemRelated quotes
Added by Poetry Lover
Comment! | Vote! | Copy!

Share

The Brus Book XIV

[Edward Bruce goes to Ireland]

The erle off Carrik Schyr Edward,
That stoutar wes than a libard
And had na will to be in pes,
Thocht that Scotland to litill wes
5 Till his brother and him alsua,
Tharfor to purpos gan he ta
That he off Irland wald be king.
Tharfor he send and had tretyng
With the Irschery off Irland,
10 That in thar leawte tuk on hand
Off all Irland to mak him king
With-thi that he with hard fechting
Mycht ourcum the Inglismen
That in the land war wonnand then,
15 And thai suld help with all thar mycht.
And he that hard thaim mak sic hycht
Intill his hart had gret liking
And with the consent of the king
Gadryt him men off gret bounte
20 And at Ayr syne schippyt he
Intill the neyst moneth of Mai,
Till Irland held he straucht his wai.
He had thar in his cumpany
The Erle Thomas that wes worthi
25 And gud Schyr Philip the Mowbray
That sekyr wes in hard assay,
Schyr Jhone the soullis ane gud knycht
And Schyr Jhone Stewart that wes wycht
The Ramsay als of Ouchterhous
30 That wes wycht and chevalrous
And Schyr Fergus off Ardrossane
And other knychtis mony ane.
In Wolringis Fyrth aryvyt thai
Sauffly but bargan or assay
35 And send thar schippis hame ilkan.
A gret thing have thai undretane
That with sa quhoyne as thai war thar
That war sex thousand men but mar
Schup to werray all Irland,
40 Quhar thai sall se mony thousand
Cum armyt on thaim for to fycht,
But thocht thai quhone war thai war wicht,
And forout drede or effray
In twa bataillis tuk thar way
45 Towart Cragfergus it to se.

[The Scots defeat the lords of Ulster]

[...] Read more

poem by Report problemRelated quotes
Added by Poetry Lover
Comment! | Vote! | Copy!

Share

Mungkin

Mungkin aku telah tertipu mulut manismu
Padahal kau hanya menawarkan cinta palsu
Mungkin aku bermimpi memilikimu
Padahal aku terjebak permainan cintamu

Mungkin kau hanya mencari kebahagiaan semu
Dan aku hanya memuaskan rasa ingin tahuku
Mungkin kau tak memikirkan diriku
Dan kau membuatku percaya hanya itu

Mungkin aku tak peduli
Karena aku tak pernah menyesal memilihmu
Mungkin aku tak perlu mengerti
Karena aku terlanjur mencintaimu

Mungkin semua ini adalah kebohongan yang indah
Dunia ilusi yang kita ciptakan bersama
Mungkin kita semua mempunyai sebuah rahasia
Tentang perasaan sepi yang kita punya

poem by Report problemRelated quotes
Added by Poetry Lover
Comment! | Vote! | Copy!

Share

The Feast

Mari kita memulai kisah
Tentang sang raja dan sang singa
Anak manusia dan penguasa rimba
Dari padang rumput mereka terlahir
Dengan kebanggaan dan harapan
Dengan bahaya dan cobaan
Jauh, jauhkan dahulu kedengkian itu
Kita buka dengan babak penuh kedamaian
Menghisap embun pagi yang sama
Menatap dunia baru dengan mata terbuka
Alangkah manis pemandangan mereka yang tak berdosa
Lalu perjumpaan sederhana di tepi kolam
Di mana surga dan neraka amatlah tipis bedanya
Tempat kau mengangkat taring untuk musuh
Atau mencakar lembut tangan sahabat
Bermain bersama di sela-sela semak
Berguling penuh debu di bawah sinar matahari terik
Sungguhkah mereka akan menjadi raja dan singa
Tubuh yang tumbuh menjadi sempurna
Pikiran yang terjalin menjadi pemahaman
Gerbang kedewasaan mengantar mereka pada perpisahan
Peraturan istana dan insting liar
Demi kekuasaan dan harga diri
Mereka tidak berpisah dengan air mata
Karena mereka diajari untuk tidak menangis
Mereka berpisah dengan darah
Tradisi dan perburuan
Pembantaian dan penghinaan
Sang singa mengaum dengan keras
Dengan surainya yang kini lebat terurai
Sementara sang raja terpencil
Di tahtanya yang dingin dan sorak sorai penonton
Mereka merindukan masa-masa itu
Masa saat mereka bertatapan tanpa penuh kebencian
Dan bilamana bulu keemasan itu tiba di pangkuan sang raja
Sang raja menandai pemerintahannya
Dan sang singa mati demi sahabatnya
Ini bukanlah cerita yang perlu diratapi
Baik sang raja maupun sang singa

poem by Report problemRelated quotes
Added by Poetry Lover
Comment! | Vote! | Copy!

Share
 

Search


Recent searches | Top searches